Tulang Kuat dengan Latihan Beban Pencegahan Terhadap Osteoporosis

Selama ini, penanganan ganguan keroppos tulang atau osteoporosis biasa dilakukan dengan pengobatan dan pemberian kalsium. Padahal hasil penelitian terbaru menyimpulkan bahwa olahraga angkat beban bisa menjadi salah satu usaha pencegahan terjadinya osteoporosis.

Usia lanut merupakan salah satu faktor resiko penyakit keropos tulang. Tetapi  osteoporosis bisa menyearng siapa saja, termasuk Anda. Sebagai pencegahan, beberapa orang lebih suka  mengkionsumsi susu kesehatan yang mengandung kalsium tinggi daripada berolahraga taua latihan beban. Latihan beban yang cukup dan teratur diketahui tidak hanya mampu membentuk otot, melainkan juga dapat memelihara dan meningkatkan kekuatan tulang. Pengaturan makanan yang baik juga kunci pencegahan osteoporosis.

Apa itu Osteoporosis ?
Osteoporosis adalah penyakit berkurangnya kepadatan tulang yang berkelanjutan, yang menyebakan tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Penyakit keropos tulang ini biasa diderita oleh orang lanjut usia.

Bagaimana Osteoporosis Terjadi ?
Osteoporosis terjadi ditandai dengan berkurangnya masssa dan meneral tulang, sehingga menyebabkan kondisi tulang menjadi rapuh, keropos dan mudah patah. Penyebabnya, selain kurang beaktifitas fisik atau olahraga, kebiasaan buruk penderita seperti asupan alkhohol dan merokok, serta asupan kalsium yang rendah juga menjadi faktor-faktor utama pencetus osteoporosis.

Jenis-jenis Osteoporosis ?
Osteoporosis postmenopausal  terjadi karena berkurangnya estrogen (hormon utama pada wanita), yang membantu mengatur pengangutan kalsium ke dalam tulang wanita. Biasanya gejala timbul pada wanita yang berusia  51-75 tahun, tetapi bisa juga muncul lebih cepat ataupun lebih lambat.

Osteoporosis senilis,  kemungkinan merupakan akibat dari kekurangan kalsium yang berhubungan dengan  usia dan ketidakseimbangan anatara proses cepatnya waktu hancurnya tulang dan pembentukan tulang baru. Senilis berarti bahwa keadaan ini hanya terjadi pada usia 70 tahun dan berisoko 2 kali lebih besar menyerang wanita.

Osteoporosis juvenile idiopatic, merupakan jenis osteoporosis yang penyebabnya tidak diketahui. Jenis ini terjadi pada anak-anak dan dewasa. Berusia muda yang memilki kadar dan fungsi hormaon normal, kadar vitamin yang normal, dan tidak memilki penyebab jelas dari rapuhnya tulang.

Apa Gejala-gejala Osteoporosis ?
Kepadatan tualng berkurang secara perlahan, sehingga pada awalnya osteoporosis tidak menimbulkan  gejala. Beberapa penderita tidak memiliki gejala. Jika kepadatan tulang sangat berkurang, maka tulangnya menjadi mudah kolaps atau hancur, sehingga timbul nyeri tulang dan kelainan bentuk, berikut gejala-gejalanya :
– Timbulnya nyeri
Menandakan adanya fraktur (patah/retak), kerusakan jaringan lunak, sehingga terasa nyeri.
– Fraktur/ Patah Tulang
Gejala ini sering terjadi pada pangkal paha, vertebra/ tulang belakang, dan pergelangan tangan.

– Deformitos (Kelainan bentuk)
pasien akan berkurang tubuhnya dan akan makin membungkuk. Deformitas bertahap tersebut akan menimbulkan nyeri pinggang berkepanjangan.

– Osteoporosis lanjut
Hialngnya massa tulang yang berlanjut sehingga rentan tehadap cidera dan patah tulang.

Deteksi Sejak Dini
tes kepadatan mineral tualng merupakan langkah detksi dini terbaik untuk menentukan seberapa sehat tualng Anda. Tes ini dapat mengidentifikasikan osteoporosis, menntukan resiko fraktur tulang, juga berfungsi mengukur respon tubuh Anda terhadap  terapi osteoporosis.
Tes tualng yang disebut DXA (Dual Energy X-ray absorptiometry, dapat mengukur kepadatan tulang Anda sampai pada tulang pada bagian belakang dan pinggul. Prosedur pemeriksaan sinar x biasa, dan bisa dilakukan hanya dalam waktu 5 – 15 menit. Perempuan berusia 50 tahun ke atas atau setelah  masa menopause, dianjurkan menjalani pemeriksaan secara rutin untuk memantau perkembangan kondisi tulang. Bagi permepuan yang memilki faktor resiko osteoporosis bahkan dianjurkan melakukan pemeriksaan rutin pada usia lebih muda. 

Siapa yang berisiko Mengalamai  ?
– kaum wanita
Osteoporosis lebih banyak terjadi pada kaum wanita. Para awanita yang telah sampai masa menopause mengalami penurunan produkssi hormon estrogen secara drastis terutana usia 35 tahun, padahal hormon estrogen ikut memabntu penyerapan kalsium, akibatnya kalsium dalam tualng pun ikut berkurang. Perbandingan resiko penderita dari 3 wanita, sedangkan kaum pria lebih rendah yaitu 1 penderita dari  5 pria.

– keturunan penderita osteoporosis
jika ada anggota keluarga yang menderita osteoporosis, maka berhati-hatilah. Osteoporosis menyerang penderita denga karakteristik perwawakan seperti kesamaan keperawakan dan bentuk tulang tubuh. Itu artinya dalam garis keluarga pasti memiliki struktur genetik tulang yang sama.

– gaya hiudp kurang baik
Banyak mengkonsumsi minuman bersoda, berkafein, dan berakholhol, serta kebiasaan merokok dapat meningkatkan resiko osteoporosis